Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Renungan’ Category

Resep Kue Pernikahan Langgeng

Bahan :
1 lelaki sehat
1 perempuan sehat
100% komitmen
2 pasang restu orang tua
1 botol kasih sayang murni

Bumbu :
1 potong besar humor,
50gr rekreasi,
1 bungkus doa,
50gr saling menelepon,
50gr saling bbm
(Semuanya diaduk hingga merata ♌ mengembang).

Cara Memasak :
1. Laki² ♌ perempuan dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yg murni.

2. Siapkan loyang yg telah diolesi dg komitmen ♌ restu orang tua secara merata.

3. Masukkan niat yg murni kedalam loyang ♌ panggang dg api merata sekitar 1 jam di depan tokoh rohaniwan.

4. Biarkan di dalam loyang tadi ♌ sirami dg bumbunya.

5. Kue siap dinikmati.

Tips memasak :
1. Pilih lelaki ♌ perempuan yg benar² matang ♌ seimbang.

2. ǰäηƍäη yg satu terlalu tua ♌ yg lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin)

3. ǰäηƍäη beli di pasar yg bernama DISKOTIK ato PARTY karena walaupun modelnya bagus ♌ harum baunya tapi kadang menipu konsumen ato kadang menggunakan zat pewarna yg bisa merusak kesehatan.

4. Gunakan Kasih sayang yg telah mendapatkan penghargaan ISO dari Departemen Kesehatan ♌ Kerohanian.

Catatan :
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup ♌paling enak dinikmati dalam keadaan hangat. Tapi klo sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar scukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kmudian dihangatkan lagi di oven bermerek “Tempat Ibadah”. Setelah mulai hangat, ǰäηƍäη lupa telepon²an bila berjauhan. Atau bbman sepuasnya dg pasangan.

Selamat mencoba, dijamin semuanya halal ♌ tanggal kedaluarsanya seumur hidup, jadi aman di konsumsi selamanya.

Read Full Post »

Dlm sebuah rumah mewah, hiduplah suami istri. Mrk sangat harmonis & berusaha meraih kehidupan yg mapan.

Namun setelah 10 thn menikah mrk belum dikarunia seorang anakpun. Mrk saling mencintai, tetapi si suami berkeinginan menceraikan istrinya karena dianggap tidak mampu memberinya seorg pewaris. Setelah berdebat lama & cukup sengit, si istri yg terluka akhirnya menyerah.

Melalui percakapan berkali-kali dgn berat hati orang tua mrk menyetujui dengan syarat, sebelum bercerai mrk harus mengadakan pesta seperti pernikahan mereka dl.

Maka pesta megah diselenggarakan, pesta yg tidak membahagiakan siapapun. Suami tampak tertekan & meneguk anggur sampai mabuk berat, sementara si istri menghapus air matanya sesekali.

Disaat tak terduga si suami yg mabok dgn lantang berkata, “Istriku, saat kau pergi nanti, semua barang berharga atau apa pun yg kau sukai, boleh kau bawa & menjadi milikmu!” Setelah berkata demikian ia kembali meneguk anggur sampai tak sadarkan diri.

Keesokan harinya dgn kepala berat si suami terbangun & sadar bhw ia tdk tdr di kmrnya. Ia tdk mengenali kmr itu selain sosok yg sdh dikenalnya berthn2, disampingnya, yaitu istrinya. “Ada di manakah kita? Apakah aku masih mabuk & bermimpi?” Dgn penuh cinta si istri menjwb, “Kita di rmh org tuaku. Td mlm, didpn para tamu kamu mengatakan bhw aku boleh membawa apa sj yg kusayangi. Di dunia ini tdk ada brg yg lbh berharga & kusayangi dgn sepenuh hati selain kamu. Krn itu kamu kubawa ke rmh org tuaku”

Si suami termenung, lalu ia memeluk istrinya, “Maafkan aku sayang, krn aku bodoh & tdk menyadari dlmnya cintamu pdku. Walau aku telah menyakitimu & ingin menceraikanmu, ttp kau mau membawaku bersamamu, dlm keadaan apapun”.

Dlm pernikahan, suami hrs lebih mengasihi istri drpd anak, demikian jg dgn istri. Krn berkah yg paling utama dlm pernikahan adalah pasangan kita, bukan anak. Anak merupakan berkah tambahan di dlm kehidupan suami istri, yg berkomitmen setia sampai maut memisahkan…..

Read Full Post »

Aku dan Tuhan berdiri mengamati pertandingan baseball. Tim Tuhan melawan tim iblis. Score sangat ketat 0-0 dan ini adalah putaran terakhir.

Kami memperhatikan seorg pemukul bernama Kasih masuk ke lapangan. Kasih mulai memukul dan berhasil mencetak score single karena Kasih tak pernah gagal.

Pemukul selanjutnya bernama Iman, yang juga berhasil mencetak score karena Iman selalu bersama2 dengan Kasih.

Lalu masuk seorang pemukul bernama Bijak. Iblis melakukan lemparan pertama dan Bijak hanya membiarkannya. Tiga kali lemparan dan Bijak hanya melangkah pergi karena Bijak tidak pernah mengambil apapun yg Iblis lemparkan.

Lalu Tuhan melihat ke arahku dan berkata bahwa Ia akan mengeluarkan pemain andalanNya.

Lalu datanglah Karunia.

Aku berkata: sepertinya ia tdk terlalu hebat…
Tim Iblis sgt santai begitu mereka melihat Karunia. Berpikir bahwa mereka hampir memenangkan pertandingan, Iblis pun melempar bola dgn sekuat tenaga.
Dan sangat mengejutkan semua org, Karunia memukul bola kencang sekali melebihi pemain2 sebelumnya.

Tp Iblis tidak khawatir..pemain tengah mereka jarang gagal menangkap bola. Iblis berlari mengejar bola, tp bola malah lepas dr tangan, menghantam kepalanya dan iblis pun jatuh tersungkur ke tanah.

Karunia bersama Kasih, Iman dan Bijak terus berlari sampai home run. Tim Tuhan menangggg!!

Lalu Tuhan bertanya kepadaku mengapa Kasih, Iman dan Bijak tidak bisa home run tanpa Karunia? Aku menjawab tidak tahu.

Tuhan menjelaskan: “Kalau kasihmu, imanmu dan kebijaksanaanmu yang memenangkan pertandingan, engkau akan berpikir bahwa engkaulah yang melakukan semuanya. Kasih, Iman dan Kebijaksanaan akan mengantarmu mencapai semua hal2 yg baik, tp hanyalah KaruniaKu sajalah yg akan membawamu ke dalam kemenangan, sampai di rumah Bapa dengan selamat.
KaruniaKu adalah satu2nya yang tidak dapat dicuri Iblis..

Read Full Post »

Yan Hui adalah murid kesayangan
Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari
ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain
sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati
pembeli dan penjual kain sedang berdebat.

Pembeli berteriak: “3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24?
“Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3×8 =
24, tidak usah diperdebatkan lagi”.
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan
berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta
pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah
Confusius yang berhak mengatakan”.
Yan Hui: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah,
bagaimana?”
Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku
aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?”
Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu”.
Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari
Confusius.

Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius
berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui,
kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia.” Selamanya Yan
Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar
Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia
berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan
Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan
Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak
sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun
sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta
cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati
Yan Hui dan memberi cuti padanya..

Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya
cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui
dua nasehat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah
pohon. Dan jangan
membunuh.” Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di
dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir,
kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin
berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius
dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali
lagi. Dia meninggalkan pohon itu.

Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur.
Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah
terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba
dirumahnya sudah larut
malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia
menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai
didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di
sisi kiri ranjang dan
seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau
menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya,
dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu
menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya
adalah adik istrinya.

Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius,
berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang
akan terjadi?” Confusius berkata: “Kemarin hari sangatlah
panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru
mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon.. Kamu
kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru
mengingatkanmu agar jangan membunuh”.
Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid
sangatlah kagum.”

Confusius bilang: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena
urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku.
Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar,
kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru
bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah
dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu
lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?”
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru
mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru
sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu.” Sejak itu,
kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.

Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan
memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah
artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa
yang kamu anggap adalah
kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih
penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya.
Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran
itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.
Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur
selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua
orang.

Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya
kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan
mengerti)
Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah
juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti)

Bersikeras melawan suami. Kita menang, tapi sebenarnya
kalah juga. (suami tidak betah di rumah)
Bersikeras melawan istri, kita menang, tapi sebenarnya
kalah juga (Saat istri pergi dari rumah, anda akan
mengerti)
Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya
kalah juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman).

Read Full Post »

Cerita Indah….

Bu Sally segera bangun ketika
melihat dokter bedah
keluar dari kamar operasi.
Dia bertanya dengan penuh harapan: Bagaimana
anakku? Apakah dia dapat disembuhkan? Kapan saya boleh menemuinya?

Dokter bedah menjawab, “Saya sudah berusaha
sebaik mungkin, tapi sayangnya anak ibu tidak
tertolong”

Bu Sally bertanya dengan hati remuk, “Mengapa anakku
yang tidak berdosa bisa terkena kanker? ”
Apa Tuhan sudah tidak peduli lagi? Di mana Engkau Tuhan
ketika anak laki-lakiku membutuhkanMu ?

Dokter bedah bertanya, “Apa Ibu ingin bersama
dengan anak ibu selama beberapa waktu? Perawat akan keluar untuk
beberapa menit sebelum jenazahnya dibawa ke universitas. ”
Bu Sally meminta perawat tinggal bersamanya saat dia akan
mengucapkan selamat jalan kepada anak lelakinya.

Dengan penuh kasih dia mengusap rambut anaknya
yang hitam itu. “Apa ibu ingin menyimpan sedikit rambutnya sebagai
kenangan?” perawat itu bertanya.. Bu Sally mengangguk.. Perawat memotong
sedikit rambut dan menaruhnya di dalam kantung plastik untuk disimpan.

Ibu Sally berkata, Jimmy anakku ingin mendonorkan
tubuhnya untuk diteliti di Universitas.
Dia mengatakan mungkin dengan cara ini dia dapat
menolong orang lain yang memerlukan.
“Awalnya saya tidak membolehkan
tapi Jimmy menjawab, ‘Ma, saya kansudah tidak membutuhkan tubuh
ini setelah mati nanti. Mungkin tubuhku dapat membantu anak
lain untuk bisa hidup lebih lama dengan ibunya… ”

Bu Sally terus bercerita,
“Anakku itu memiliki hati emas. Jimmy selalu memikirkan orang lain. Selalu
ingin membantu orang lain selama dia bisa melakukannya. . ”

Bu Sally meninggalkan rumah sakit setelah menghabiskan
waktunya selama enam bulan di sana untuk merawat Jimmy..
Dia membawa kantung yang berisi barang-barang anaknya.
Perjalanan pulang sungguh sulit baginya. Lebih sulit
lagi ketika dia memasuki rumah yang terasa kosong.
Barang-barang Jimmy ditaruhnya bersama kantung plastik yang berisi
segenggam rambut itu di dalam kamar anak lelakinya. Dia
meletakkan mobil mainan dan barang-barang milik
pribadi Jimmy, anaknya, di tempat Jimmy biasa menyimpan
barang-barang itu.

Kemu dian dibaringkan dirinya di tempat tidur. Dengan
membenamkan wajahnya pada bantal, dia menangis hingga
tertidur. Di sekitar tengah malam, bu Sally terjaga. Di samping
bantalnya terdapat sehelai suratyang terlipat.

Surat itu berbunyi: “Mama tercinta, Saya tahu mama akan kehilangan saya; tetapi saya akan selalu mengingatmu ma dan tidak akan berhenti mencintaimu walaupun saya sudah tidak bisa mengatakan ‘Aku sayang mama’. Saya selalu mencintaimu bahkan semakin hari akan semakin sayang padamu ma.. Sampai suatu saat kita akan bertemu lagi. Sebelum saat itu tiba, jika mama mau mengadopsi anak lelaki agar tidak kesepian, bagiku tidak apa-apa ma.. Dia boleh tidur di kamarku dan bermain dengan mainanku.Tetapi jika mama memungut anak perempuan, mungkin dia tidak melakukan hal-hal yang dilakukan oleh kami, anak lelaki. Mama harus membelikannya boneka dan barang-barang yang diperlukan oleh anak perempuan. Jangan sedih karena memikirkan aku ma.Tempat aku berada sekarang begitu indah.Kakek dan nenek sudah menemuiku begitu aku sampai di sana dan mereka menunjukkan tempat-tempat yang indah.Tapi perlu waktu lama untuk melihat segalanya disana…Malaikat itu sangat pendiam dan tampak dingin.Tapi saya senang melihatnya terbang. Dan apa mama tahu apa yang kulihat?Yesus tidak terlihat seperti gambar-gambar yang dilukis manusia. Tapi, ketika aku melihat-Nya, aku yakin Dia adalah Yesus……
Yesus sendiri mengajakku menemui Allah Bapa! Tebak ma apa yang terjadi? Aku boleh duduk di pangkuan Bapa dan berbicara dengan-Nya seolah-olah aku ini orang yang sangat penting.Aku menceritakan kepada Bapa bahwa aku ingin menulis suratkepada mama untuk mengucapkan selamat tinggal dan kata-kataku yang lain.Namun aku sadar bahwa hal ini pasti tidak diperbolehkan Nya. Tapi mama tahu, Allah sendiri memberikan sehelai kertas dan pensil-Nya untuk menulis surat ini kepada mama tersayang. Saya pikir malaikat Gabriel akan mengirimkan suratini kepadamu ma.Allah mengatakan akan menjawab pertanyaan mama ketika mama bertanya ‘Di mana Allah pada saat aku membutuhkan- Nya?’Allah mengatakan Dia berada bersama diriku seperti halnya ketika putera-Nya Yesus disalib. Dia ada di sana ma, dan dia selalu berada bersama semua anak. Ngomong-ngomong, tidak ada orang yang dapat membaca apa yang aku tulis selain mama sendiri. Bagi orang lain, surat ini hanya merupakan sehelai kertas kosong. Luar biasa kan ma? Sekarang saya harus mengembalikan pensil Bapa yang aku pinjam.Bapa memerlukan pensil ini untuk menuliskan nama-nama dalam BukuKehidupan.Malam ini aku akan makan bersama dengan Yesus dalam perjamuan-Nya. . Aku yakin makanannya akan lezat sekali. Oh, aku hampir lupa memberitahukanmu ma. Aku sudah tidak kesakitan lagi. Penyakit kanker itu sudah hilang. Aku senang karena aku tidak tahan merasakan sakit itu dan Bapa juga tidak tahan melihat aku kesakitan. Itulah sebabnya mengapa Dia mengirim Malaikat Pembebas untuk menjemputku. Malaikat itu mengatakan bahwa diriku merupakan kiriman istimewa! Bagaimana ma?

Read Full Post »

TUHAN adalah SAHABAT

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina, yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah yang berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyebrangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja tiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan, sahabatnya. Tindakannya ini selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

“Bagaimana kabarmu, Andy? Apakah kamu akan ke Sekolah?”

“Ya, Bapa Pendeta!” balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, “Jangan menyebrang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah, kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat.”

“Terima kasih, Bapa Pendeta.”

“Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?”

“Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan.. sahabatku.”

Dan Pendeta tersebut meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya di depan altar berbicara sendiri, tetapi pastur tersebut bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.

“Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanya kue ini.
Terima kasih buat kue ini, Tuhan! Tadi aku melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku jadi tidak begitu lapar.

Lihat ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan.Engkau tahu sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa.. paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa dari temanku sudah berhenti sekolah, tolong Bantu mereka supaya bisa bersekolah lagi.
Tolong Tuhan.

Oh, ya..Engkau tahu kalau Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu. Tuhan, Engkau mau lihat lukaku??? Aku tahu Engkau dapat menyembuhkannya, disini..disini.aku rasa Engkau tahu yang ini kan….??? Tolong jangan marahi ibuku, ya..?? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makan dan biaya sekolahku..itulah mengapa dia memukul aku.

Oh, Tuhan..aku rasa, aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang sangat cantik dikelasku, namanya Anita. menurut Engkau, apakah dia akan menyukaiku??? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira??? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau menyukainya. Oooops..aku harus pergi sekarang.”

Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta .

“Bapa Pendeta..Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyebrang jalan sekarang!”

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan.. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja tersebut diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Ketika mereka sedang berdoa, Andypun tiba di Gereja tersebut usai menghadiri pesta Natal di sekolahnya, dan menyapa “Halo Tuhan..Aku..”

“Kurang ajar kamu, bocah!!!tidakkah kamu lihat kalau kami sedang berdoa???!!! Keluar, kamu!!!!!”

Andy begitu terkejut,”Dimana Bapa Pendeta Agaton..?? Seharusnya dia membantuku menyeberangi jalan raya. dia selalu menyuruhku untuk mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus, karena hari ini hari ulang tahunNya, akupun punya hadiah untukNya..”

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.

“Keluar kamu, bocah!..kamu akan mendapatkannya!!!”

Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyebrangi jalan raya yang berbahaya tersebut di depan Gereja. Lalu dia menyeberang, tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang – disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar.dan Andypun tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tidak bernyawa lagi.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut, namun dengan penuh airmata datang dan memeluk bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,”Maaf tuan..apakah anda keluarga dari bocah yang malang ini? Apakah anda mengenalnya?”

Tetapi pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam berkata,”Dia adalah sahabatku.” Hanya itulah yang dikatakan.

Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam saku baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah tersebut, kemudian keduanya menghilang. Orang-orang yang ada disekitar tersebut semakin penasaran dan takjub..

Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sangat mengejutkan.

Diapun berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dengan kedua orang tua Andy.

“Bagaimana anda mengetahui putra anda telah meninggal?”

“Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari.” Ucap ibu Andy terisak.

“Apa katanya?”

Ayah Andy berkata,”Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy, sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan dikeningnya, kemudian Dia membisikkan sesuatu.

“Apa yang dikatakan?”

“Dia berkata kepada putraku..” Ujar sang Ayah. “Terima kasih buat kadonya. Aku akan berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku.” Dan sang ayah melanjutkan, “Anda tahu kemudian semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis tapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu.aku menangis karena bahagia..aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami, ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita dalam hatiku. aku tahu, putraku sudah berada di Surga sekarang.
Tapi tolong Bapa Pendeta .. Siapakah pria ini yang selalu bicara dengan putraku setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya mengetahui karena anda selalu di sana setiap hari, kecuali pada saat putraku meninggal.

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik,”Dia tidak berbicara kepada siapa-siapa… kecuali dengan Tuhan.”

Read Full Post »

Semuanya Indah – Jangan Menangis Mama
Bu Sally segera bangun ketika melihat dokter bedah keluar dari kamar operasi.
Dia bertanya dengan penuh harapan: “Bagaimana anakku?
Apakah dia dapat disembuhkan? Kapan saya boleh menemuinya?”
Dokter bedah menjawab, “Saya sudah berusaha sebaik mungkin, tapi sayangnya anak ibu tidak tertolong”
Bu Sally bertanya dengan hati remuk, “Mengapa anakku yang tidak berdosa bisa terkena kanker?
Apa Tuhan sudah tidak peduli lagi?” Dimana Engkau Tuhan, ketika anak laki-lakiku membutuhkan-Mu? ”
Dokter bedah bertanya, “Apa Ibu ingin bersama dengan anak ibu selama beberapa waktu?
Perawat akan keluar untuk beberapa menit sebelum jenazahnya dibawa ke universitas. ”
Bu Sally meminta perawat tinggal bersamanya saat dia akan mengucapkan selamat jalan kepada anak lelakinya. Dengan penuh kasih dia mengusap rambut anaknya yang hitam itu.
“Apa ibu ingin menyimpan sedikit rambutnya sebagai kenangan?” perawat itu bertanya. Bu Sally mengangguk. Perawat memotong sedikit rambut dan menaruhnya didalam kantung plastik untuk disimpan.
Ibu Sally berkata, “Jimmy anakku ingin mendonorkan tubuhnya untuk diteliti di Universitas.
Dia mengatakan mungkin dengan cara ini dia dapat menolong orang lain yang memerlukan.
Awalnya saya tidak membolehkan tapi Jimmy menjawab, ‘Ma, saya kan sudah tidak membutuhkan tubuh
ini setelah mati nanti. Mungkin tubuhku dapat membantu anak lain untuk bisa hidup lebih lama dengan ibunya.’ “Bu Sally terus bercerita, “Anakku itu memiliki hati emas. Jimmy selalu memikirkan orang lain. Selalu ingin membantu orang lain selama dia bisa melakukannya. ”
Bu Sally meninggalkan rumah sakit setelah menghabiskan waktunya selama enam bulan di sana untuk merawat Jimmy. Dia membawa kantung yang berisi barang-barang anaknya.

Perjalanan pulang sungguh sulit baginya. Lebih sulit lagi ketika dia memasuki rumah yang terasa kosong.
Barang-barang Jimmy ditaruhnya bersama kantung plastik yang berisi segenggam rambut itu di dalam kamar anak lelakinya. Dia meletakkan mobil mainan dan barang-barang milik pribadi Jimmy, anaknya, di tempat Jimmy biasa menyimpan barang-barang itu. Kemudian dibaringkan dirinya di tempat tidur. Dengan membenamkan wajahnya pada bantal, dia menangis hingga tertidur.

Di sekitar tengah malam, bu Sally terjaga. Di samping bantalnya terdapat sehelai surat yang terlipat.
Surat itu berbunyi: “Mama tercinta, Saya tahu mama akan kehilangan saya; tetapi saya akan selalu
mengingatmu ma dan tidak akan berhenti mencintaimu walaupun saya sudah tidak bisa mengatakan ‘Aku sayang mama’. Saya selalu mencintaimu bahkan semakin hari akan semakin sayang padamu ma.
Sampai suatu saat kita akan bertemu lagi. Sebelum saat itu tiba, jika mama mau mengadopsi anak lelaki agar tidak kesepian, bagiku tidak apa-apa ma. Dia boleh tidur di kamarku dan bermain dengan mainanku.
Tetapi jika mama memungut anak perempuan, mungkin dia tidak melakukan hal-hal yang dilakukan
oleh kami, anak lelaki.
Mama harus membelikannya boneka dan barang-barang yang diperlukan oleh anak perempuan. Jangan sedih karena memikirkan aku ma.
Tempat aku berada sekarang begitu indah. Kakek dan nenek sudah menemuiku begitu aku sampai di sana dan mereka menunjukkan tempat-tempat yang indah. Tapi perlu waktu lama untuk melihat segalanya di sana. Malaikat itu sangat pendiam dan tampak dingin. Tapi saya senang melihatnya terbang.
Dan apa mama tahu apa yang kulihat? Yesus tidak terlihat seperti gambar-gambar yang dilukis manusia. Tapi, ketika aku melihat-Nya, aku yakin Dia adalah Yesus. Yesus sendiri mengajakku menemui Allah Bapa! Tebak ma apa yang terjadi? Aku boleh duduk di pangkuan Bapa dan berbicara dengan-Nya
seolah-olah aku ini orang yang sangat penting.
Aku menceritakan kepada Bapa bahwa aku ingin menulis surat kepada mama untuk mengucapkan selamat tinggal dan kata-kataku yang lain.
Namun aku sadar bahwa hal ini pasti tidak diperbolehkan- Nya. Tapi mama tahu, Allah sendiri memberikan sehelai kertas dan pensil-Nya untuk menulis surat ini kepada mama. tercinta.
Saya pikir Malaikat Gabriel akan mengirimkan surat ini kepadamu ma.
Allah mengatakan akan menjawab pertanyaan mama ketika mama bertanya ‘Di mana Allah pada saat aku membutuhkan- Nya?’ Allah mengatakan Dia berada bersama diriku seperti halnya ketika putera-Nya Yesus disalib. Dia ada di sana ma, dan Dia selalu berada bersama semua anak-Nya.
Ngomong-ngomong, tidak ada orang yang dapat membaca apa yang aku tulis selain mama sendiri. Bagi orang lain, surat ini hanya merupakan sehelai kertas kosong. Luar biasa kan ma? Sekarang saya harus mengembalikan pensil Bapa yang aku pinjam. Bapa memerlukan pensil ini untuk menuliskan nama-nama dalam Buku Kehidupan. Malam ini aku akan makan bersama dengan Yesus dalam perjamuan-Nya.
Aku yakin makanannya akan lezat sekali. Oh, aku hampir lupa memberitahukanmu ma. Aku sudah tidak kesakitan lagi. Penyakit kanker itu sudah hilang. Aku senang karena aku tidak tahan merasakan sakit itu dan Bapa juga tidak tahan melihat aku kesakitan. Itulah sebabnya mengapa Dia mengirim Malaikat Pembebas untuk menjemputku. Malaikat itu mengatakan bahwa diriku merupakan kiriman istimewa!
Bagaimana ma?

Read Full Post »

Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan. Mereka adalah pasangan yg saling mencintai dan anak itu adalah buah hati mereka. Saat anak tersebut berumur dua tahun, suatu pagi si ayah melihat sebotol obat yg terbuka. Dia terlambat untuk ke kantor maka dia meminta istrinya untuk menutupnya dan menyimpannya di lemari. Istrinya, karena kesibukannya di dapur sama sekali melupakan hal tersebut.

Anak itu melihat botol itu dan dengan riang memainkannya. Karena tertarik dengan warna obat tersebut lalu si anak memakannya semua. Obat tersebut adalah obat yg keras yg bahkan untuk orang dewasa pun hanya dalam dosis kecil saja. Sang istri segera membawa si anak ke rumah sakit. Tapi si anak tidak tertolong. sang istri ngeri membayangkan bagaimana dia harus menghadapi suaminya.

Ketika si suami datang ke rumah sakit dan melihat anaknya yang telah meninggal, dia melihat kepada istrinya dan mengucapkan 3 kata.

PERTANYAAN :
1. Apa 3 kata itu ?
2. Apa makna cerita ini ?

Scroll down to read….

JAWABAN :

Sang Suami hanya mengatakan “SAYA BERSAMAMU SAYANG”

Reaksi sang suami yang sangat tidak disangka-sangka adalah sikap yang proaktif. Si anak sudah meninggal, tidak bisa dihidupkan kembali. Tidak ada gunanya mencari-cari kesalahan pada sang istri. lagipula seandainya dia menyempatkan untuk menutup dan menyimpan botol tersebut maka hal ini tdk akan terjadi.

Tidak ada yg perlu disalahkan. Si istri juga kehilangan anak semata wayangnya. Apa yg si istri perlu saat ini adalah penghiburan dari sang suami dan itulah yg diberikan suaminya sekarang.

Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara pandang seperti ini maka akan terdapat jauh lebih sedikit permasalahan di dunia ini.

“Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah kecil”

Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan ketakutanmu. Kamu akan menemukan bahwa sesungguhnya banyak hal tidak sesulit yang kau bayangkan.

MORAL CERITA

Cerita ini layak untuk dibaca. Kadang kita membuang waktu hanya untuk mencari kesalahan org lain atau siapa yg salah dalam sebuah hubungan atau dalam pekerjaan atau dengan org yg kita kenal. hal ini akan membuat kita kehilangan kehangatan dalam hubungan antar manusia

Read Full Post »

Dear My Friends ……

Cerita ini bagus sekali, terutama untuk kita-kita yang selalu merasa sibuk dan sulit menyisihkan waktu…

Jadikan ini sebuah renungan dan pelajaran… Semoga bermanfaat…

Di suatu daerah hiduplah seorang anak dalam keluarga yang bahagia bersama dengan orang tua dan sanak saudaranya. Dan dia selalu menganggap itu sesuatu yang wajar saja.

Dia bisa bebas bermain, mengganggu adik dan kakaknya, dan membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya. Ketika menyadari kesalahannya dan mau minta maaf, dia selalu berkata, “Tidak apa-apa, besok kan bisa”.

Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Semua itu begitu saja dijalaninya sehingga dia merasa bahwa hal itu memang sudah sewajarnya.

Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk meminta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, “Tidak apa-apa, besok kan bisa”.

Ketika dia agak besar lagi, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu tapi itu bukanlah masalah karena dia masih punya banyak teman baik yang lainnya. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama, bermain, mengerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-teman yang paling baik.

Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia bertemu dengan seorang cewek yang sangat cantik dan baik. Cewek ini kemudian menjadi pacarnya.

Dia begitu terhanyut dengan pekerjaannya karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mingkin. Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, sekalipun hanya melalui telepon. Dia selalu berkata, “Ah, aku capek, besok saja aku menghubungi mereka”. Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja yang selalu mau diajak keluar. Jadi waktupun berlalu, dan dia lupa sama sekali untuk menelpon teman-temannya.

Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras lagi agar dapat membahagiakan keluarganya. Begitu sibuknya dia sehingga dia bahkan tidak pernah lagi ada waktu untuk membeli bunga atau hadiah lain untuk istrinya ataupun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak menjadi masalah baginya karena istrinya selalu mengerti dia dan tidak pernah menyalahkannya.

Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan tapi dia tidak pernah sungguh-sungguh mengupayakannya. Alasannya, “Tidak apa-apa, besok saya pasti masih bisa melakukannya” .. Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, dan dia tidak tahu bahwa ini akan berpengaruh terhadap perkembangan anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.

Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan, istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang mengikuti rapat. Dia tidak sadar bahwa itu adalah kecelakaan yang fatal dan dia baru tiba di rumah sakit saat istrinya sudah hampir dijemput maut. Dan sebelum dia sempat berkata, “Aku cinta kamu”, istrinya telah meninggal dunia.

Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri dengan mendekatkan diri kepada anak-anaknya setelah kematian istrinya, tapi dia baru sadar bahwa anak-anaknya tidak mau (tidak terbiasa) berkomunikasi dengannya.

Segera, anak-anaknya tumbuh dewasa dan membangun keluarga mereka masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktu untuk mereka.

Saat mulai renta, dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60 dan 70.

Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand dan negara-negara lainnya bersama istrinya tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, dia hanya ditemani oleh orang-orang tua sesama penghuni panti dan suster yang merawatnya.

Kini dia merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Saat mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, “Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu……” Kemudian perlahan-lahan ia menghembuskan napas terakhir, dan dia meninggal dunia dengan air mata dipipinya.

Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu tidak pernah berhenti. Anda terus maju dan maju, dan sebelum benar-benar menyadari, anda ternyata telah maju terlalu jauh. Jika anda pernah bertengkar, segeralah berbaikan dan jika kamu merasa ingin mendengar suara temanmu, jangan ragu-ragu untuk meneleponnya segera.

Terakhir… tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa ingin mengatakan kepada seseorang bahwa kamu menyayangi dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika kamu terus berpikir bahwa masih ada hari esok untuk memberitahu, sadarlah bahwa mungkin hari tersebut tidak akan datang. Jika kamu selalu berpikir bahwa besok akan datang, maka “besok” akan pergi dengan begitu cepatnya hingga kamu baru menyadarinya ketika kesempatan itu telah meninggalkanmu.

Maka jangan tunda lagi, kirim email ini kepada sahabat-sahabat-mu ….

atau

Masih mau tunggu hari esok… ????

Read Full Post »

Suatu hari dalam perjalanan hidup saya, saya melihat sebuah papan bertuliskan, ‘Toko Grosir Surga’.
Ketika saya berjalan dan hendak masuk ke toko itu, pintu segera terbuka dengan begitu lebar.
Sementara saya berdiri dalam kebingungan ketika berada dalam toko tersebut, saya melihat banyak malaikat yang berdiri dimana-mana. . Salah satu dari mereka memberikan keranjang belanja kepada saya sambil berkata,

‘Anakku, berbelanjalah dan pilih apa saja yang engkau mau, semua kebutuhan orang Kristen tersedia di toko ini dan jika engkau tidak bisa membawa semua belanjaan mu, engkau boleh kembali lagi kesini.’

Pertama-tama saya mengambil KESABARAN dan KASIH, karena keduanya berada di rak yang sama.
Dibawah rak itu saya melihat PENGERTIAN dan saya pun mengambilnya.
‘Kau selalu memerlukannya dimanapun kau pergi,’ kata malaikat yang ada di depan saya.

Saya mengambil 2 kotak KEBIJAKSANAAN dan sekantong IMAN.
Saya juga tidak melupakan ROH KUDUS karena itu terletak di setiap tempat di dalam toko itu.
Saya berhenti sejenak untuk mengambil sebungkus KEKUATAN dan KETEGUHAN HATI untuk menolong dan memampukan saya melalui perjuangan hidup ini.Meskipun keranjang saya sudah penuh, tetapi saya teringat bahwa saya membutuhkan ANUGERAH.

Saya juga tidak melupakan KESELAMATAN karena saya tahu itu merupakan barang yang gratis di toko tersebut.
Saya mengambil lebih, agar bisa membagikannya kepada orang lain yang membutuhkannnya.

Saya berpikir, ‘ini kan cuma-cuma.’ Keranjang saya kini benar-benar penuh dan saya berjalan ke kasir untuk membayar belanjaan. Saya berpikir, ‘Dengan semua yang saya beli, saya pasti bisa menyenangkan Tuhan saya.’
Di depan kasir saya melihat DOA dan tanpa menunggu lebih lama saya segera mengambilnya karena saya tahu tanpa DOA saya akan segera jatuh dalam pencobaan.
DAMAI dan SUKACITA adalah dua hal penting yang hampir saya lupakan. Saya segera mengambil satu keranjang kecil untuk keduanya dan untuk NYANYIAN PUJIAN.

Pada akhirnya saya berkata kepada malaikat, ‘Sekarang berapa yang harus saya bayar?’
Ia hanya tersenyum dan berkata, ‘ Kamu tinggal membawanya saja.’
Sekali lagi saya bertanya dalam kebingungan, ‘Sungguh, berapa harga semua ini?’
Ia tersenyum dan berkata, ‘Anakku, bertahun-tahun yang lalu Yesus telah mambayar semuanya untuk mu..’
Aku terharu, aliran-aliran bening membanjiri mataku.

Di dalam Iman semuanya sudah tersedia bagi kita yang percaya kepada YESUS.
Kita tinggal mengambilnya kapan dan berapa banyak yang kita mau.
Alkitab berkata bahwa Ia datang supaya kita memiliki hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
DIA menjadi miskin agar kita kaya dalam segala hal.

Saat ini ‘Toko Grosir Sorga’ masih terbuka, dan YESUS mengharapkan agar kita semua datang dan menikmati hasil dari pengorbananNYA. (MANNA SORGAWI no 99 tahun IX)

Read Full Post »

Older Posts »